Suatu hari, ibu bercerita padaku tentang sebuah lautan yang di dasarnya terdapat sebuah kerajaan yang maha gemilang cemerlang hingga menyinari saantero penghuninya dalam semata kesenangan dan kegembiraan. Aku sepenuhnya percaya, tanpa syak. Sebab dia ibuku dan aku anaknya. Kelak aku mengerti bahwa lautan itu adalah kehidupanku, dasarnya adalah hatiku, dan istana yang maha gemilang cemerlang itu…
novel ini mengisahkan tentang pertemuan tokoh utamanya yang merupakan seorang pilot dengan seorang pangeran cilik yang berasal dari luar angkasa. Mereka bertemu di tengah-tengah Gurun Sahara.
‘Pertama-tama . . . rasa senja tidak semanis siang dan tidak pahit seperti malam. Senja memiliki rasa hangat.’ Ia meneteskan sedikit cairan penyedap. ‘Lalu warnanya . . . tidak secerah siang. . . warna senja adalah: elegan.’ Lalu ia mencampur, meneteskan dan meneteskan beberapa tetes cairan, cairan warna-warni. ‘Ada hal lain . . . Senja harus menghasilkan sensasi. Bukan sensasi bah…
Dengan cepat aku membalikkan badan kemudian berlari menuju pintu kamar. Namun ternyata dia lebih cepat dariku. Dari belakang aku di jenggut olehnya. ” Jangan Kabur atau kamu aku cekik!” ancamnya dengan berbisik. Lalu.. aku terbangun. Aku terbangung dan menuju pintu untuk keluar dari kamarku. Aku kaget ketika mendapati pria yang tadi ada di dalam mimpi kini sedang berdiri di depanku. Astaga!…